Seperti Kerang... begitu Keras tapi begitu Lembut

  Bismillahirrahmannirrahimm.

 Assalamualaikum wr. wb.

  Selamat malam dan salam bahagia untuk anda yang membaca blog saya ini. saya akan membicarakan soal keadaan yang mungkin anda pernah mengalaminya, yaitu tersenyum dikala terluka. tapi sebelum itu saya minta maaf karena di blog ini tidak autocorrect, maksudnya adalah format tulisannya, karena saya biasa menulis di MicOffice itu sehabis titik (.) selalu diawali kapital, dan disini tidak otomatis dan saya juga agak mager untuk mengeditnya, jadi mohon maaf untuk guru bahasa indonesia atau ahli bahasa lainnya, saya benar-benar minta maaf..

LIFE CIRCLE

  Angin berdesir merdu berbisik di telinganya, berbisik tentang luka tadi siang. gelap malam membuatnya harus menyalahkan lampu, namun belum cukup untuk menerangi batinnya. dinginnya malam membuat dia berselimut, meringkuk menahan dingin, namun bukan dinginnya malam yang dia lawan, tetapi beku sebuah pikiran yang membuat dia selalu menahan tangis. hati ini tidak sekuat lapisan tipis air yang beku, yang berarti hati itu begitu lemah atau mungkin terlalu lelah untuk itu. lalu dia memutuskan untuk keluar kamar dan merencanakan hari esok. dia berdiri di balkon sambil menatap langit yang kelam tanpa kerlap-kerlip bintang. "Sulit rasanya untuk tersenyum disaat seperti ini." ucapnya kepada dirinya sendiri, lalu dia menopang dagu. "Bila aku melompat dari sini, apakah aku akan mati? apakah aku akan merasa lega? apakah? apakah? dan bila aku mati apa akan ada yang menangisi kematianku yang konyol?" dalam monolog tersebut dia menangis."Apa aku memang hanya sampai sini? apa semua orang di kampus sudah membenciku? karena aku pemalas? karena aku santai? karena aku sudah berada jauh didepan mereka?" dia mengusap air matanya dan menarik nafas yang begitu dalam. dia terlihat seperti selalu siap bila kematian mengampirinya kapanpun, seakan dia sudah menyerah, lalu dia kembali ke kamar untuk tidur dan mencoba untuk terlelap, ya kita tidak bisa membayangkan bagaimana dia berusaha untuk tidur, karena mungkin itu akan berujung sia-sia.

  Sinar mentari pagi memasuki kamar yang terlihat seperti kapal pecah, dengan banyak sampah minuman mineral, bungkus rokok, dan lembaran kertas. matanya terlihat seperti baru terpejam dengan lingkaran hitam disekelilingnya. diluar pintu kamarnya sangat ramai dengan orang-orang yang ingin bergegas pergi untuk beraktivitas, dan dia masih terlelap. terasa tidak sampai lima menit dari waktu itu, dia membuka mata, namun waktu menunjukan pukul 13:30. tentu saja waktu kuliah sudah lewat dan dia lihat keluar kamar hanya ada dirinya sendiri dan neneknya. dia kesal namun tidak bisa marah, karena dia tertidur pukul 06:00 dan bukan hal yang gila bila dia bangun pukul sekarang. sangat tragis karena itu sudah berlangsung selama dua minggu. kembali dan terus-menerus dia menghisap rokok yang dia baru beli semalam, tanpa berpikir dan hanya menghibur dirinya sendiri didepan komputer. dia bukan anak yang buruk, karena bila dia anak yang buruk mungkin dia bisa melakukan apa saja yang anda perkirakan saat saya mengatakan dia adalah anak yang buruk. tapi dia hanya menghibur diri sendiri sampai hari berakhir.

  Hari dimana dia bertemu teman-teman SMA nya pun tiba, yaitu saat hari libur, biasanya saat malam minggu, mereka bertemu ditempat biasa, yaitu cafe roti bakar terbuka yang ramai setiap malamnya. dia datang bersama sang kekasih yang dari tadi di motor selalu bertanya ada apa,karena sikapnya tidak seperti biasanya, namun dia hanya diam membatu. sesampainya disana dia mulai menyapa semua temannya dan menjabat tangan karena sudah lama tidak bertemu. dia mulai bisa tersenyum dan tertawa senada dengan candaan lama yang kembali terdengar. saat topik pembicaraan menjurus ke lingkungan kampus, senyum itu sedikit demi sedikit meredup. sahabat yang satu memulai dengan mengatakan "Gua di kampus ketemu sama si ini tau, dia orangnya asik!" teman yang lain pun juga menceritakan tentang teman barunya, dan dia hanya terdiam... tidak ada sisa senyum di wajahnya yang mulai sayup bosan. tidak ada yang menyadari karena semua terbawa arus tawa saat itu. dia mulai berpikir bila dia tidak mempunyai teman baru dan mereka akan pergi meninggalkannya dengan teman barunya dan mereka tidak bisa berkumpul seperti ini lagi. air mata itu sedikit menunjukkan batang hidungnya, namun dia segera pergi ke kamar kecil.

  Membasuh perlahan ke wajah sambil menatap ke cermin "Berapa lama lagi ini akan berlangsung? apakah akan berakhir lebih cepat dari yang ku duga? YaTuhan semoga kami tidak akan terpecah." lalu dia kembali ke meja bersama teman-temannya. topik pembicaraan sudah berubah diikuti oleh pola senyum dalam keriput tipis di antara pipi dan bibir. mereka kembali tertawa dan tersenyum, hingga jam sepuluh malam. saat di perjalanan pulang kekasihnya kembali bertanya "Ada apa sih?"."Tidak, semua berjalan seperti seharusnya kok." jawabnya. namun jawaban itu tidak membuat sang kekasih puas. mereka berpisah didepan rumah sang kekasih, wanita itu menatapnya cemas penuh tanya, namun dia tidak bisa berbuat banyak. lalu dia menarik gas motornya untuk pulang.

   Sesampainya dirumah dia kembali menjalani rutinitas sebelum tidur, yaitu mengunci pintu gerbang dan memastikan rumahnya aman dari orang mencari uang dengan jalan yang salah. setelah itu dia bersih-bersih dan masuk kamar, dan semuanya berulang sebagaimana cerita ini dimulai.

~fin~

  Terimakasih atas waktunya membaca cerita saya, sekali lagi terimakasih. dalam cerita tersebut seberapapun beratnya masalah yang kita alami, kita masih bisa tersenyum. karena perasaan senang, tawa, senyum tidak akan terasa berharga tanpa rasa sedih. walaupun dalam keadaan yang sangat buruk kita tetap harus tersenyum, karena kita butuh itu. dan percayalah pasti ada orang yang peduli kepada anda walaupun anda sedang merasa terpuruk ringkih. anda tidak pernah sendirian! berbagilah cerita anda dan anda akan merasa lega, karena bagaimana orang mau peduli bila tidak tau? dan bagaimana juga dia mau tau kalau dia tidak peduli? merasa sedikit ada paradoks? begitulah realita yang saya lihat dan saya dengar.

  Mungkin anda merasa terbuang saat anda membutuhkan teman anda tapi dia sedang sibuk entah bersama teman barunya atau sedang ada urusan lain, apalagi anda sudah memiliki kekasih dan anda ingin mengajak sahabat wanita anda untuk sekedar menemani mencari buku atau apapun. walapun pacar anda membolehkan tapi terkadang sahabat wanita anda tidak enak hati dengan itu dan anda kembali merasa terbuang. ironis sekali. teman anda hanya sebungkus rokok dan sekaleng bir yang anda teguk dan isap berganti-gantian.

  Saya hanya membuka mata anda agar tidak berprisangka buruk pada orang-orang terdekat anda, karena itu hanya menyakiti diri sendiri dan menyakiti hati teman anda. dan ingatlah Tuhan selalu bersama anda setiap saat. jangan pernah lupa Tuhan, karena Tuhan tidak pernah melupakan anda.

  Jangan bunuh diri Dip..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Burung.

Alter Ego (Pros)